MAKANAN KHAS KOTA PONOROGO


1. Sate Ayam Ponorogo 


    Tak lengkap rasanya berkunjung ke Ponorogo tanpa menikmati sate ayam khas Ponorogo. Cita
    rasanya yang luwes cocok bagi lidah semua orang, Para wisatawan yang berkunjung ke Ponorogo
    dapat menemukan penjual sate ayam ini di beberapa tempat antara lain di jalan Lawu, Ngepos
    dan beberapa jalan protokol yang ada di kota Ponorogo






2. Dawet Jabung 


    Minuman khas Ponorogo ini sangat lezat dengan cita rasa yang khas dan penyajian yang unik.

    Sentra penjualan dawet jabung ini terletak di sekitar perempata Jabung, kecamatan Mlarak.












3. Jenang Ponorogo 


    Memiliki cita rasa yang khas dengan harga terjangkau. Salah satu jenis jenang khas Ponorogo

    adalah jenang bata karena bentuknya yang mirip batubata. Jenang umumnya terbuat dari ketan.
    Ada berbagi varian rasa jenang Ponorogo seperti jenang waluh, jenang kentang, jenang nanas, dll

2 komentar:

Temuan situs sejarah di balong ponorogo

ponorogo old photo
     
       Menurut cerita Bapak Kepala Desa dan Bapak Sugiharto, dulu kolam tersebut berjumlah 2 dan masih bisa digunakan warga sekitar untuk mandi. Air di kolam ini jernih  yang bersumber di Gunung Jaran,  tambah  Pak Kepala Desa. Bapak Sugiharto juga menjelaskan,  air dari  sumber mengalir di dalam pralon yang terbuat dari kayu jati. Kemudian semenjak semakin gencar pergerakan Islam sekitar tahun 1965, pemandian ini dihancurkan dan ditimbun untuk mencegah kegiatan kepercayaan animisme-dinamisme yang sangat memungkinkan adanya perbedaam poto tersebut dengan yang aslinya.
Sementara waktu ini, 
     
     peninggalan yang diketemukan 1 kolam, 2 patung dan 1 waruga. Selain bertemu dengan mereka, kami juga bertemu dengan utusan dari Museum Mpu Tantular dan Pemkab. Ponorogo. Meraka meneliti dengan seksama kolam pemandian, patung dan waruga serta lokasi di mana diketemukannya peninggalan bersejarah tersebut. Bapak Antok, arkeolog Universitas Udaya berpendapat, dimungkinkan di sekitar lokasi penemuan kolam pemandian ini terdapat candi yang masih tertimbun tanah, di perkirakan temuan ini merupakan peninggalan kerajaan budha pada kala itu, karena nemtuk dari beberapa temuan mirip dengan motif pada relief candi borobudur, namun juga terdapat temuan beberapa benda yang sangat identik dengan khalayak benda hindu siwa.

0 komentar:

MACAM-MACAM TARI TRADISIONAL JAWA TIMUR



  •        Drama Tari Wayang Topeng

 Berkembang di daerah malang tepatnya didaerah Jabung, Jatiguri, Banjarsari, Kedungmonggo. Drama tari wayang topeng pada  umumnya menggelar cerita tentang Panji.
Didaerah Madura terdapat wayang topeng yang disebut dengan  Topeng Dalang dengan cerita Mahabarata.
Didaerah Situbondo tepatnya di Kraksaan dan Panarukan  dikenal dengan nama wayang Kerteh, nama ini disesuaikan dengan nama dalang wayang topeng sekitar tahun 1930 yaitu Kartosuwignyo.

  •       Tari gandrung Banyuwangi
 Tarian ini merupakan jenis tari pergaulan sejenis tayub. Gerak dasar tari gandrung ini merupakan perkembangan dari tari sakral yang disebut Seblang.
Tari gandrung ini terdiri dari 3 bagian, diantaranya :
1.        Jejer, berisi ucapan selamat datang untuk para tamu.
2.         Gandrung, Secara bergantian tukang gedog atau tukang mengatur giliran menari, mempersilahkan para tamu untuk menari dengan penari gandrung.
3.         Seblang, Ucapan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa
         

        


  •      Tari Jaranan Buto
 Tari ini berkembang didaerah Banyuwangi dan Blitar, Tari jaranan buto ini dipertunjukkan pada Upacara iring-iringan pengantin dan khitanan. Tarian ini serupa dengan tari Jaranan Kepang tetapi kuda-kudanya menggambarkan binatang yang berkepala Raksasa.


  •       Tari Reog Kendang
 Tari ini disebut juga dengan Reog Tulungagung, Karen berkembang didaerah Tuliunggagung dan sekitarnya. Konon tarian ini melukiskan tentang iringan – iringan prajurit kediri ketika hendak menjebak raksasan di kawah gunung Kemput, Kisah tarian ini erat hubungannya dengan legenda terjadinya kota Kediri. Versi lain menyebutkan bahwa tarian ini diilhami oleh permainan gendang prajurit bugis dalam salah satu kesatuan laskar trunojoyo, Alat yang digunakan adalah Tam-Tam  (kendang kecil yang digendong)


  •        Tari Reog Ponorogo 
Merupakan tarian khas kota Ponorogo, Pada tarian ini terdiri dari pemain kuda kepang, Penari dhadak merak, bujang ganong, klana sewandono, thetek melek, penthul dan tembem serta celengan. Tarian ini  diangkat dari cerita panji yangberkisah tentang perjalanan Raden Klana Sewandono meminang putri kediri yang dalam perjalanannya harus berperang dengan  singobarong dengan burung merak diatasnya.

  •        Tari Glipang
 Tari ini berkembang dikalangan masyarakat Mandalungan, Gerak Tarinya kebanyakan mengambil unsur-unsur silat dengan gerakan keras tetapi penuh humor, Penggambaran tarian ini yaitu tentang pemuda-pemuda yang sedang berlatih olah keprajuritan


  •         Tari Gembu /Gambuh
Tarian ini menggambarkan prajurit yang berlatih perang dengan berbekal senjata keris dan perisai kecil. Tarian ini digunakan untuk menyambut tamu agung dan para raja di daerah Sumenep.

  •       Tari Remo
Tari ini dipertunjukkan sebagai tarian untuk mengawali pertunjukan ludruk. Jenis tarinya ada 2 yaitu remo gaya putra dan remo gaya putri.
Disaat menari, penarinya sambil menari juga diselingi dengan nyanyi ( ngidung) yang berisi pantun dengan iringan gendhing jula-juli surabayang diteruskan dengan tropongan, ada juga yang dilanjutkan dengan Krucilan atau bahkan ditambah dengan nyanyi gendhing-gendhing kreasi baru. Dalam perkembangannya tari remo dapat berdiri sendiri sebagai tari lepas.
Tokoh-tokoh peanri Remo yang masih terkenal hingga saat ini adalah : Munalifattah  dari Sidoarjo, Bollet dari Jombang, Markaban dari Surabaya.


  •         Tari Beskalan
Suatu bentuk tari gaya putri yang dipertunjukkan sebagai acara kedua setelah tarian pembukaan. Dasar tari terdiri dari rangkaian ragam gerak yang disebut Solah disusun dengan gerak penghubung tertentu yang disebut Sendi. Didalam menari tari beskalan ini kadang-kadang penarinya juga menyanyikan lagu-lagu daerah setempat. Tari putri yang bercorak demikian ternyata masih merata diseluruh jawatimur, dimana tarian ini berfungsi sebagai tari penghormatan kepada para tamu.

3 komentar:

PEMENTASAN SENI REOG PONOROGO.


     Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan, hari-hari besar Nasional bahkan di jadikan fistifal Reog Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian tarian pembukaan.  Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 atau lebih pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani (warok).  Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari wanita. Tarian ini dinamakan tari jathilan. Tarian pembukaan lainnya biasanya berupa tarian oleh anak kecil atau orang dewas yang membawakan adegan lucu dan peuh dengan atraksi-atraksi cukup berbahaya. tarian ini dinamakan tarian Bujang Ganong atau Ganongan.
     Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar.

       Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.



TOKOH-TOKOH DALAM PAGELARAN REOG PONOROGO.
     Ada beberapa tokok dalam tari Reog yaitu: Warok, Jathil, Bujang Ganong (Ganongan), Prabu Klana Sewandana, Barongan (Dadak merak).
  • WAROK
     Warok yang berasal dari kata wewarah adalah orang yang mempunyai tekad suci, memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih orang yang kaya akan wewarah. Artinya, seseorang menjadi warok karena mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup yang baik. Warok adalah orang yang sudah sempurna dalam laku hidupnya, dan sampai pada pengendapan batin.

  • JATHIL
   
 Jathilan merupakan tarian yang menggambarkan ketangkasan prajurit berkuda yang sedang berlatih di atas kuda. Tarian ini dibawakan oleh penari di mana antara penari yang satu dengan yang lainnya saling berpasangan. Ketangkasan dan kepiawaian dalam berperang di atas kuda ditunjukkan dengan ekspresi atau greget sang penari.

Jathilan ini pada mulanya ditarikan oleh laki-laki yang halus, berparas ganteng atau mirip dengan wanita yang cantik. Gerak tarinya pun lebih cenderung feminin. Sejak tahun 1980-an ketika tim kesenian Reog Ponorogo hendak dikirim ke Jakarta untuk pembukaan PRJ (Pekan Raya Jakarta), penari jathilan diganti oleh para penari putri dengan alasan lebih feminin. Ciri-ciri kesan gerak tari Jathilan pada kesenian Reog Ponorogo lebih cenderung pada halus, lincah.

  • BUJANG GANONG (GANONGAN) 
     Bujang Ganong (Ganongan) atau Patih Pujangga Anom adalah salah satu tokoh yang enerjik, kocak sekaligus mempunyai keahlian dalam seni bela diri sehingga disetiap penampilannya senantiasa di tunggu - tunggu oleh penonton khususnya anak - anak. Bujang Ganong menggambarkan sosok seorang Patih Muda yang cekatan, berkemauan keras, cerdik, jenaka dan sakti.

  • PRABU KLANA SEWANDONO


      Prabu Klana Sewandana adalah seorang raja sakti mandraguna yang memiliki pusaka andalan berupa Cemeti yang sangat ampuh dengan sebutan Kyai Pecut Samandiman kemana saja pergi sang Raja yang tampan dan masih muda ini selalu membawa pusaka tersebut. Pusaka tersebut digunakan untuk melindungi dirinya. Kegagahan sang Raja di gambarkan dalam gerak tari yang lincah serta berwibawa.





  • BARONGAN (DADAK MERAK) 
     Barongan (Dadak merak) merupakan peralatan tari yang paling dominan dalam kesenian Reog Ponorogo. Bagian-bagiannya antara lain; Kepala Harimau (caplokan), Dadak merak, Krakap , merupakan aksesoris dan tempat menuliskan identitas group reog. Dadak merak ini berukuran panjang sekitar 2,25 meter, lebar sekitar 2,30 meter, dan beratnya 50-60 kilogram.


Personil Reog Singo Taruno Budoyo dari SMPN 1 PONOROGO.

2 komentar:

SEJARAH REOG PONOROGO


  • REOG.

     Kalian pasti sudah tau kan kesenian reog ponorogo? ya, kesenian reog ponoroga adalah kesenian yang berasal dari kabupaten Ponorogo Jawa Timur Indonesia. kesenian ini di peragakan oleh 5 yaitu Warok, Jhatil, Patih Pujangga Anom ( Bujangganong), Prabu Klana Sewandana, dan Dadak Merak atau Barongan

  • SEJARAH TERJADINYA REOG PONOROG 
     Ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok , namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak istri raja Majapahit yang berasal dari Cina, selain itu juga murka kepada rajanya dalam pemerintahan yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan di mana ia mengajar seni bela diri kepada anak-anak muda, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan kerajaan Majapahit kembali. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Kertabhumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.
Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabhumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50 kg hanya dengan menggunakan giginya . Kepopuleran Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Bhre Kertabhumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer di antara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru di mana ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewandono, Dewi Songgolangit, dan Sri Genthayu.
Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun di tengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujang Anom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan "kerasukan" saat mementaskan tariannya.
Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai warisan budaya yang sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.

2 komentar:

Copyright © 2013 BENANG MERAH and Blogger Templates - Anime OST.